Postingan
Postingan Unggulan
Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin
- Dapatkan link
 - X
 - Aplikasi Lainnya
 
Pengambilan keputusan adalah salah satu kompetensi yang penting bagi seorang pemimpin, termasuk dalam dunia pendidikan. Sebagai seorang Guru Penggerak, kemampuan ini bukan hanya tentang memilih opsi terbaik, melainkan mempertimbangkan berbagai faktor moral, nilai kebajikan, dan kepentingan semua pihak yang terlibat. Modul 3.1 dalam program Guru Penggerak memberikan panduan praktis bagi pemimpin pendidikan untuk mengambil keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan. Berikut ini adalah rangkuman dan koneksi antar materi yang dapat memperkaya pemahaman tentang topik ini. Filosofi Ki Hajar Dewantara dan Pratap Triloka dalam Kepemimpinan Ki Hajar Dewantara mengajarkan tiga prinsip kepemimpinan yang dikenal sebagai Pratap Triloka: Ing Ngarso Sung Tulodo (di depan memberi teladan), Ing Madyo Mangun Karso (di tengah membangkitkan semangat), dan Tut Wuri Handayani (di belakang memberikan dorongan). Ketiga prinsip ini dapat menjadi pedoman dalam mengambil keputusan sebagai seorang pemimpin, di mana...
Materi Fisika: Kuat Medan Magnet-1
- Dapatkan link
 - X
 - Aplikasi Lainnya
 
  Apa Itu Medan Magnet? Sebelum melangkah ke dalam pembahasan rumus medan magnet pada kawat melingkar dan lurus, mari kita bahas sejenak mengenai definisi dari medan magnet itu sendiri. Medan magnet  adalah daerah di sekitar magnet yang masih dipengaruhi oleh gaya magnet. Gaya magnet ini sendiri seperti yang kalian ketahui ada 2 jenis, tarik-menarik dan tolak-menolak.  Materi kuat magnet bisa dilihat pada link berikut: https://www.canva.com/design/DAGTgiKeWEA/3AH-nmUKxTCl1ZG6ye_YGQ/edit?utm_content=DAGTgiKeWEA&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton
Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik
- Dapatkan link
 - X
 - Aplikasi Lainnya
 
 Nama: Hasisba Isnayanto, S.Pd.,M.Si. CGP Angkatan 11 Kabupaten Bulukumba (SMAN 10 Bulukumba) Melalui Modul 2.3 tentang Coaching untuk Supervisi Akademik, saya telah mempelajari dan mendalami berbagai konsep serta prinsip terkait coaching yang berfokus pada pengembangan potensi guru atau coachee. Pembelajaran ini dimulai dengan memahami paradigma berpikir coaching, yaitu berfokus pada coachee, bersikap terbuka dan ingin tahu, memiliki kesadaran diri yang kuat, serta mampu melihat peluang baru dan masa depan. Prinsip coaching yang menekankan kemitraan, proses kreatif, dan memaksimalkan potensi menjadi landasan penting dalam supervisi akademik yang efektif. Salah satu pemahaman kunci yang saya dapatkan adalah kompetensi inti dalam coaching yang harus dimiliki oleh seorang guru penggerak, yaitu kehadiran penuh (presence), mendengarkan aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot. Selain itu, saya juga belajar tentang teknik mendengarkan dengan RASA (Receive, Appreciate, Summarize, Ask), ...
Koneksi Antar Materi Modul 2.1: Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid
- Dapatkan link
 - X
 - Aplikasi Lainnya
 
  Koneksi Antar Materi Modul 2.1: Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Oleh: Hasisba Isnayanto Dalam dunia pendidikan, terutama dalam konteks pembelajaran modern, memenuhi kebutuhan belajar setiap murid menjadi suatu keharusan yang tak dapat diabaikan. Modul 2.1 pada Program Guru Penggerak menekankan pentingnya pendekatan yang holistik dalam memahami dan merespons kebutuhan belajar siswa.  Pendekatan ini tidak hanya bersandar pada strategi pembelajaran berdiferensiasi, tetapi juga sangat erat kaitannya dengan Filosofi Ki Hadjar Dewantara (KHD), Nilai dan Peran Guru Penggerak, penerapan Budaya Positif, serta komitmen berpihak kepada murid. Artikel ini akan mengulas bagaimana konsep-konsep ini saling berkaitan dan bersama-sama mendukung tercapainya pembelajaran yang efektif dan inklusif. Pembelajaran Berdiferensiasi: Konsep dan Penerapannya di Kelas Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang mengakui bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan, minat, dan kemam...
Membangun Budaya Positif di Sekolah
- Dapatkan link
 - X
 - Aplikasi Lainnya
 
  Membangun Budaya Positif di Sekolah Sebagai seorang calon Guru Penggerak, peran kita dalam menciptakan budaya positif di sekolah bukan hanya penting, tetapi juga menjadi landasan bagi kesuksesan pendidikan yang berkelanjutan. Budaya positif bukan hanya sekadar aturan dan regulasi, tetapi lebih kepada bagaimana kita menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan holistik setiap siswa.  Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana konsep-konsep seperti disiplin positif, motivasi perilaku manusia, posisi kontrol restitusi, keyakinan kelas/sekolah, serta kebutuhan dasar manusia menurut William Glasser dapat digunakan untuk membentuk lingkungan belajar yang kondusif. Disiplin Positif: Fondasi untuk Lingkungan Belajar yang Sehat Disiplin positif bukan sekadar penerapan hukuman saat siswa melanggar aturan, melainkan pendekatan yang proaktif dan berbasis pada pengembangan karakter. Selaras dengan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang menekankan kemandirian, disip...